Sabtu, September 27, 2014

Bimbel... Penting ga sich?

Saya, dan beberapa teman saya adalah pengurus sebuah rumah belajar di Yogyakarta. Saya baru selesai "rapat" di sebuah rumah makan untuk membahas strategi pelayanan kami satu semester ke depan. "Rapat" kami memang asyik.. yang penting makan... hasil rapat bisa dibahas setelah kenyang... heee..
Jauh sebelum semester baru di kurikulum 2013, saya sempat bertanya sembari berkelakar dengan teman - teman saya, apakah penting les itu? Karena kebetulan kami melayani tambahan belajar untuk siswa SD dan SMP. SD kan sekarang tematik. Bagaimana ngelesnya??
Menarik sekali, saya sangat menunggu bagaimana evolusi dari rumah - rumah belajar yang besar menyikapi perubahan kurikulum ini. Karena otomatis, pembelajaran yang diamanatkan di kurikulum ini sangat berbeda. Siswa banyak bergerak, banyak mencari sendiri, menyimpulkan sendiri, dan menganalisis permasalah yang ada.
Sedangkan selama ini siswa duduk, menerima pelajaran, mengerjakan latihan, kemudian ulangan. Ya,,, urutannya kurang lebih seperti itu. Saya sangat menunggu di mana rumah belajar akan mengambil porsinya dalam urutan itu. Dengan pembelajaran tematik, otomatis mata pelajaran dihapuskan. Hanya muatannya yang tersisa. Itupun tergabung dan bersatu dengan muatan yang lain.
Sebagai contoh sederhana dari pembelajaran yang saya lakukan di kelas 5.
Saya memberikan bacaan tentang pentingnya air. Di sana tersurat apa saja fungsi air, apa yang terjadi jika air tidak ada, apa saja sumber air, bagaimana cara merawat sumber air agar tetap lestari, dan bagaimana cara menggunakan air secara bijak. Terlihat bukan, bahwa bacaan yang tadinya melulu bermuatan Bahasa Indonesia sudah saya gabungkan dengan muatan IPA.
Bagaimana menilainya?
Gampang....
Saya membuat beberapa pertanyaan tentang bacaan tersebut. Kemudian meminta anak menjawabnya dengan jawaban singkat, sesuai dengan isi bacaan. Ini saya lakukan untuk menilai kemampuan memahami isi teks bacaan [ Bahasa Indonesia ]. Secara tidak langsung, kemudian saya mengajak anak- anak memahami lagi isi teks bacaan tersebut. Saya kemudian meminta anak menulis di buku tulis catatan tematiknya. Saya hanya akan menulis pointernya saja.

Sumber Air
Fungsi Air
Cara Menjaga Sumber Air agar Tidak Tercemar
Cara Menggunakan Air Secara Bijak
(semuanya ada di bacaan) anak tinggal memindahkannya.
Kemudian, saya tambah satu pointer lagi.
Perilaku yang Dapat Merusak Kelestarian Sumber Air

Pointer terakhir ini saya minta siswa saya mendiskusikan dengan teman sekelompoknya.
Selesai... anak secara langsung mendapatkan muatan IPA di sini. Anak secara langsung juga mempunyai catatan tentang Air.
Belum selesai di situ, saya kemudian mengambil botol minum anak, saya tuang air dari botol tersebut ke dalam gelas yang saya siapkan. Pertama saya penuhi gelas saya dengan air secara pelan. Saya meminta anak menghitung dengan hitungan seperti pemanasan di olahraga.
Setelah penuh, saya kembalikan air ke dalam botol anak, kemudian saya ulangi kegiatan mengisi gelas dengan air, namun kali ini lebih cepat.
Masuklah saya pada muatan MATEMATIKA, yaitu tentang debit air.

Heee...
Itulah yang saya lakukan di pembelajaran.
Kemudian. di rumah belajar, dimana mereka bisa masuk?
apakah mengulang pembelajaran yang saya lakukan di sekolah?
Apakah itu akan efektif, mengingat, anak tidak akan setiap hari les sedangkan pembelajaran setiap hari selalu berlanjut?
Atau mereka hanya akan berlatih soal terus menerus setiap kali les? Padahal anak sudah punya khusus buku latihan soal dari sekolah. 
Itu pikiran awam saya sich.
Memang seharusnya, anak itu selesai menyerap semua yang penting untuknya di sekolah. Setelah itu, di rumah, mereka mendapatkan PR yang sesuai. Mengerjakannya bersama orang tuanya saja. Kenapa bersama orang tuanya? Karena memang merekalah guru di rumah. Tidak perlu orang lain, cukup orang tuanya saja.
Anak jadi pinter, orang tua juga tambah pinter...

SO, masih pentingkah Bimbingan Belajar?

_ketika menulis ini, kami juga sebenarnya sedang bingung, bagaimana bimbel kami bisa membantu siswa - siswi bimbingan kami.
_heee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar