Kamis, November 26, 2015

Cerita Guru yang Jadi Murid

Mengikuti diklat di Balai Diklat Provinsi Jawa Tengah membuat saya menghargai sebuah proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru.
Satu catatan yang paling penting buat saya adalah menjadi murid ternyata membosankan.
Ya, sangat membosankan...
Pertama diberikan buku yang SEABREK
Kedua diminta membacanya sendiri
Ketiga diberikan ceramah yang membuat NGANTUK
Keempat GURU ternyata sangat membosankan dengan metode CERAMAHnya

Saya kemudian sadar..
Menjadi GURU itu tidak mudah
Membuat siswa tidak mengantuk pekerjaan yang berat
Membuat materi dipahami oleh siswa itu pekerjaan yang sangat sulit
Membuat siswa berniat untuk belajar sendiri setelah menerima pelajaran itu butuh kerja keras

Luar biasa ya?
Memang, serasa ditampar dengan keras
Ternyata pekerjaan mencerdaskan siswa adalah pekerjaan yang tidak mudah.
Tapi BISA DILAKUKAN
Namun, harus disiapkan dengan baik dan disampaikan dengan cara yang tepat.
Mungkin yang bisa saya sarankan adalah metode PDCA.
Plan - Do - Check - Act/Adjust.
Browse untuk lebih lanjut tentang PDCA.. OK!

Semangat para guru!!!
Di ulang tahun ke 70 PGRI, kita para guru harus lebih baik!!

Sebutanku Nanti ASN

Alhamdulillah, 15 hari ditempa oleh Balai Diklat Provinsi Jateng. Sebagai salah satu calon ASN katanya.
Apalah itu ASN??
Itulah kebingungan saya pertama kali mendapatkan 6 modul berwarna merah di dalam tas yang diberikan oleh panitia prajab.
ASN adalah Aparatur Sipil Negara. Dulu sering disebut PNS (Pegawai Negeri Sipil).
Sebentar.. Kata PNS ini sudah sangat banyak diplesetkan menjadi meme lucu yang ada di dunia maya. Contohnya :
- Pegawai Nunggu Sore
- Pejabat Negeri Santai
- Pejabat Nyantai Sekali
masih banyak lagi.. tapi lupa. hee...
Kembali ke prajab
Sebelum datang ke Balai Diklat "Srondol" ini kami memang sudah mengerti bahwa kami akan berada di sini setidaknya 40 hari. Dibagi dua bagian on dan off. On berarti kami harus berada di balai diklat untuk menerima materi dan melaksanakan ujian rancangan aktualisasi. Off berarti kami harus mengaktualisasikan apa yang kami dapatkan di Balai Diklat pada SKPD tempat kami bekerja.
Banyak sekali kami bertemu dengan para Calon ASN yang sama - sama prajab di sini. Mulai para lurah, petugas KPU, tenaga honorer, guru K2 yang sama - sama CPNS.
Luar biasanya.... Kami dididik sebenarnya semi militer.
Pelatih disiplin dan kebugaran jasmani kami berasal dari para pelatih AKPOL. Ada 4 orang Pak Slamet, Pak Broto Waliman, Pak Supriyana, dan Pak Yunus. Ampun deh kalau sampai kami bertindak di luar keinginan dan peraturan yang telah mereka buat. Terakhir hukuman kami adalah berdiri 15 menit di lapangan karena ramai di ruang makan. Tapi itulah konsekuensi. Peraturan memang dibuat untuk ditaati walaupun saat dibuat maka saat itulah pelanggaran akan terjadi.
Masih separuh jalan kami di sini. Banyak angkatan prajab yang datang dan sudah pulang. Sepertinya kami yang paling terakhir nanti pulang dari sini.
hiks...
Demi sebuah gelar ASN...
Semoga kami bisa bertanggung jawab atas amanah yang kepada kami.
aamiin

Balai Diklat Provinsi Jateng "Srondol"
Asrama Srondol III
Kamar 214 sebaris sepatu olahraga