Minggu, Februari 22, 2015

Pendamping Lomba yang Baik

Sehubungan dengan posting saya sebelumnya tentang Mendidik Anak dengan Lomba, saya kemudian menyadari posisi saya sebagai guru. Guru pendamping anak - anak saya yang mengikuti lomba. Menjadi guru pendamping lomba sebuah hal yang menarik. Saran saya, jika anda diminta untuk menjadi pendamping lomba, ambillah. Jika anda ditunjuk untuk menjadi pendamping lomba, bersyukurlah, jika tidak ada yang berkenan menjadi pendamping lomba, segeralah untuk mencalonkan diri.
Setidaknya saya merasakan tiga hal yang baik dalam posisi saya sebagai pendamping lomba, yaitu :
1. Menjadi pendamping lomba adalah pembelajaran ikhlas
    Saat menjadi pendamping lomba haruslah menyempatkan waktu yang cukup untuk melatih anak. Ini adalah sebuah pembelajaran untuk ikhlas yang pertama bagi seorang guru pendamping lomba. Guru jelas merupakan individu pribadi dan sosial yang mempunyai tanggung jawab di luar sekolah haruslah mengikhlaskan berkurangnya waktu. Baik waktu istirahat, waktu bersama keluarga, dan waktu dalam mengerjakan kewajiban utama sebagai seorang guru. Pembelajaran ikhlas yang kedua adalah tidak sebandingnya honor pembinaan lomba. Banyak sekali yang mengeluhkan "kecil"nya honor lembur sebagai pembimbing lomba. Mindset seperti ini adalah hal yang wajar mengingat tidak ringannya pekerjaan tambahan ini. Namun, mindset inipun dapat kita ubah menjadi mindset yang lebih baik seperti kemantapan hati "honor terbaik buat saya si pembimbing lomba adalah kepuasan anak dalam mengikuti lomba, entah itu menang atau kalah". Pengalaman akan membentuk pribadi pendamping lomba sebagai seorang petualang yang harus menikmati perjalanan pergi dan pulang. Bukan sebagai seorang wisatawan yang hanya akan menikmati perjalan yang hanya akan bersenang - senang ketika sampai di tujuan.

2. Menjadi pendamping lomba adalah pembelajaran menjadi manajer yang baik
    KBBI menyebutkan bahwa manajer adalah orang yang berwenang dan bertanggungjawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu. Seorang manajer yang baik adalah manajer yang mampu bersikap baik dalam kegagalan dan keberhasilan. Dalam konteks lomba, hal yang harus disikapi dengan baik adalah kekalahan dan kemenangan anak. Pendamping lomba harus bisa memberikan motivasi yang mampu membangkitkan anak ketika mengalami kekalahan. Sebaliknya pendamping lomba harus mampu menyadari kemenangan anak pada lomba tahun ini harus bisa dipertahankan di tahun yang akan datang. Pendamping lomba harus menyadari bahwa lomba pasti diadakan secara rutin tiap tahun. Diperlukan kecermatan, ketelitian, dan penguasaan materi lomba untuk dapat membantu anak dalam mencapai prestasi tertinggi dalam sebuah lomba. Seorang pendamping lomba juga harus siap melakukan regenerasi. Anak yang mengikuti lomba di tahun ini, belum tentu akan bisa mengikuti lomba yang sama di tahun yang akan datang. Pendamping lomba harus cermat untuk selalu menyiapkan anak - anak yang baru untuk mempertahankan gelar juara.
3. Menjadi pendamping lomba adalah pembelajaran peningkatan mutu pribadi
    Orang yang baik adalah orang yang hari ini lebih baik dibandingkan dengan hari yang lalu. Menjadi seorang pendamping lomba adalah salah satu diantaranya. Karena mengikuti kompetisi mengharuskan seorang meningkatkan kompetensi. Bukan sesuatu yang baru bahwa ilmu adalah sesuatu yang selalu diperbaharui di setiap harinya. Seorang pendamping lomba harus selalu meningkatkan kompetensinya agar dapat menunjang prestasi anak - anak. Sebuah hal yang menarik jika mampu menjadi pendamping lomba di luar kompetensi asli guru tersebut. Misalnya, seorang guru teknik kimia yang mampu mengantarkan siswanya menjuarai lomba matematika. Walaupun itu hanya tingkat SD se kecamatan sekalipun, tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Anggaplah itu sebagai sebuah bonus yang baik dalam proses menjadi pribadi yang lebih bermutu. Semboyannya adalah dalam mengajar selalu ada belajar.

   

Sabtu, Februari 21, 2015

Mendidik Anak Berkompetisi Lewat Lomba

Banyak sekali cara mendidik anak, terutama membentuk karakter anak. Salah satunya dengan mengikutsertakan anak didik dalam lomba. Seorang anak didik yang dipersiapkan untuk mengikuti lomba akan mendapatkan banyak manfaat selain bertambahnya pengetahuan dalam satu bidang tertentu. Begitu banyaknya manfaat yang dapat diperoleh anak, sehingga lomba yang diadakan jarang sekali sepi peminat. Pelomba adalah sebutan bagi anak yang sangat sering mengikuti lomba. Ditambah dengan kerjasama orang tua di rumah, hasil yang diperoleh anak akan lebih maksimal. Berikut adalah beberapa manfaat yang diperoleh anak ketika mengikuti lomba.
Pertama, fokus dalam belajar. Kedua, target yang jelas dalam mengikuti kompetisi. Ketiga, kemampuan untuk berbicara di depan umum. Keempat, meningkatkan kemampuan anak dalam bersaing untuk menjadi wakil sekolah.
Kelima, berkumpul dengan para pelomba dari sekolah lain. Keenam, menikmati kegagalan dan bangkit kembali. Ketujuh, meningkatnya semangat ketika menjadi juara. Kedelapan, mengetahui jenis soal dan sistematika lomba. Kesembilan, meningkatkan kepercayaan diri. Kesepuluh, tersalurnya bakat dan minat anak didik.
Kesebelas, pantang menyerah. Keduabelas, mandiri. Ketigabelas, bekerja sama dalam tim. Keempat belas sportif.
Keempatbelas manfaat anak dalam berkompetisi dalam lomba di atas mungkin masih bisa bertambah sesuai dengan jenis lomba yang diikuti anak. Namun setidaknya hal di atas yang langsung dapat dirasakan anak ketika dalam persiapan, pelaksanaan, dan pasca mengikuti lomba.