Kemarin saya terlupa untuk menulis karena kelelahan setelah bepergian ke Cilacap
Perjalanan yang lebih "berat" untuk hati saya daripada fisik saya
Karena di awal perjalanan, baru beberapa menit dari rumah saya, yang merupakan titik berkumpul teman - teman, kami mendapatkan kabar bahwa ayahanda salah satu orang teman kami meninggal
Syok
Sungguh kami kebingungan untuk bersikap dan mengatasi masalah ini
Elf yang kami tumpangi memang tidak penuh, tapi saya merasa perjalanan kembali ke rumah sangatlah lama. Seolah-olah beban elf itu overload
Ditambah isak tangis teman kami, waktu seakan sangat lama
Erangan panggilannya kepada ayahandanya yang meninggal di Sidoarjo Jawa Timur sungguh membuat saya sulit bernafas.
Begitulah kehidupan,
Ibarat menulis menggunakan pensil, kita tak pernah tahu kapan ujung pensil akan patah
Melewati detik demi detik
Seolah sembari menunggu kain kafan kita selesai ditenun
______
Tidak ada komentar:
Posting Komentar