Tidak ada yang spesial dari dirinya
Hanya keluguannya yang membuat kami betah membully nya
Seorang kawan, hari ini mendekat kepada keluarganya dan meninggalkan kami semua
Pak Dimas
Nama kawan kami
Guru SD Cemoro Satu Atap
Hari ini dia harus pulang kembali ke Sidoarjo
Setelah ayahnya meninggal, dia memilih untuk menemani ibunya di sana
3,5 tahun kurang lebih dia bersama kami di tim Satap Cemoro
Lugu
Itu yang paling terasa bagi saya
Target bully an itu yang membekas di benak saya
Selain masih muda, dia juga sangat pendiam
Di sekolah kami, tidak akan membiarkan orang semacam ini bahagia
Hampir tiap hari, tiap bertemu, pasti orang semacam ini menjadi target utama pembulian
Namun, di sekolah kami. Bercanda sampai misuh pun semoga tidak menjadikan sakit hati
Karena itu sudah menjadi santapan setiap hari bagi kami
Mungkin berbeda jika kata-kata yang sama diucapkan orang lain di tempat lain
Pasti menyakitkan
Insya Allah, kultur kami inilah yang menyatukan kami di tempat kerja yang begitu jauh dari peradaban saklek dan senioritas
Semoga sukses Pak Dimas
Saya sedih kita berpisah
Tapi saya lebih sedih lagi karena target bully saya berkurang satu
he
harikeduapuluhtiga
Hanya keluguannya yang membuat kami betah membully nya
Seorang kawan, hari ini mendekat kepada keluarganya dan meninggalkan kami semua
Pak Dimas
Nama kawan kami
Guru SD Cemoro Satu Atap
Hari ini dia harus pulang kembali ke Sidoarjo
Setelah ayahnya meninggal, dia memilih untuk menemani ibunya di sana
3,5 tahun kurang lebih dia bersama kami di tim Satap Cemoro
Lugu
Itu yang paling terasa bagi saya
Target bully an itu yang membekas di benak saya
Selain masih muda, dia juga sangat pendiam
Di sekolah kami, tidak akan membiarkan orang semacam ini bahagia
Hampir tiap hari, tiap bertemu, pasti orang semacam ini menjadi target utama pembulian
Namun, di sekolah kami. Bercanda sampai misuh pun semoga tidak menjadikan sakit hati
Karena itu sudah menjadi santapan setiap hari bagi kami
Mungkin berbeda jika kata-kata yang sama diucapkan orang lain di tempat lain
Pasti menyakitkan
Insya Allah, kultur kami inilah yang menyatukan kami di tempat kerja yang begitu jauh dari peradaban saklek dan senioritas
Semoga sukses Pak Dimas
Saya sedih kita berpisah
Tapi saya lebih sedih lagi karena target bully saya berkurang satu
he
harikeduapuluhtiga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar