Baik buruknya orang tua, salah satunya dapat dilihat dari perilaku anaknya
Pepatah jawanya
anak polah bapa kepradah
Begitulah kira - kira apa yang kami alami hari ini.
Keluarga sebagai madrasah pertama dan utama bagi seorang anak terkadang mengalami guncangan ketika seorang anak mengalami masalah atau menemui hambatan dalam kehidupannya.
Orang tua terkadang tidak percaya ketika seorang anak terlibat masalah. Bisa jadi melanggar norma agama, norma kesusilaan, atau norma hukum.
Tidak sedikit dari orang tua yang membela anaknya mati-matian, harus tertunduk lesu ketika bukti dan fakta berkata lain tentang perilaku anaknya.
Tidak sedikit juga dari orang tua yang kemudian merasa gagal ketika anaknya melakukan perbuatan yang di luar gambaran mereka.
Anak yang patuh, kalem, tidak pernah berbuat onar, bisa saja berubah 360 derajat ketika di luar rumah.
Memang banyak faktor penyebabnya, bukan serta merta kesalahan orang tua semata.
Namun agaknya, faktor kedekatan orang tua dan pengawasan orang tua adalah poin kunci agar segala kemungkinan buruk anak di luar rumah terjadi.
Orang tua juga tidak boleh merasa nyaman, telah dapat memberikan fasilitas yang cukup, bahkan lebih pada anaknya. Justru di sanalah kemungkinan segala fasilitas tersebut bisa disalahgunakan.
Membelikan HP, sepeda motor, bahkan mobil akan terasa mudah dan murah bagi mereka yang berkecukupan
Memenuhi segala kebutuhan anak demi kebahagiaan mereka pun tidak sulit.
Tapi tanggung jawab dan pengawasan terhadap segala fasilitas itu harus sangat ketat dan rutin.
Mencegah lebih baik dari mengobati
Sayang bukan memberikan segalanya
Keteladanan adalah sesuatu yang wajib dan kontinu
Renungan saya hari ini
hariketigabelas
Pepatah jawanya
anak polah bapa kepradah
Begitulah kira - kira apa yang kami alami hari ini.
Keluarga sebagai madrasah pertama dan utama bagi seorang anak terkadang mengalami guncangan ketika seorang anak mengalami masalah atau menemui hambatan dalam kehidupannya.
Orang tua terkadang tidak percaya ketika seorang anak terlibat masalah. Bisa jadi melanggar norma agama, norma kesusilaan, atau norma hukum.
Tidak sedikit dari orang tua yang membela anaknya mati-matian, harus tertunduk lesu ketika bukti dan fakta berkata lain tentang perilaku anaknya.
Tidak sedikit juga dari orang tua yang kemudian merasa gagal ketika anaknya melakukan perbuatan yang di luar gambaran mereka.
Anak yang patuh, kalem, tidak pernah berbuat onar, bisa saja berubah 360 derajat ketika di luar rumah.
Memang banyak faktor penyebabnya, bukan serta merta kesalahan orang tua semata.
Namun agaknya, faktor kedekatan orang tua dan pengawasan orang tua adalah poin kunci agar segala kemungkinan buruk anak di luar rumah terjadi.
Orang tua juga tidak boleh merasa nyaman, telah dapat memberikan fasilitas yang cukup, bahkan lebih pada anaknya. Justru di sanalah kemungkinan segala fasilitas tersebut bisa disalahgunakan.
Membelikan HP, sepeda motor, bahkan mobil akan terasa mudah dan murah bagi mereka yang berkecukupan
Memenuhi segala kebutuhan anak demi kebahagiaan mereka pun tidak sulit.
Tapi tanggung jawab dan pengawasan terhadap segala fasilitas itu harus sangat ketat dan rutin.
Mencegah lebih baik dari mengobati
Sayang bukan memberikan segalanya
Keteladanan adalah sesuatu yang wajib dan kontinu
Renungan saya hari ini
hariketigabelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar