Assalamualaikum, salam sukses untuk para pelomba dan pendampingnya
Lomba mata pelajaran adalah salah satu media untuk menunjang proses belajar siswa. Bahkan juga guru. Lomba mata pelajaran juga mampu meningkatkan kompetensi siswa dan guru secara bersamaan. Guru meningkatkan kompetensi agar mampu membimbing siswanya, sedangkan siswa tentunya mendapatkan kompetensi yang "lebih" disebabkan materi tambahan yang dia dapatkan selama pembinaan lomba.
Namun, terkadang guru mengalami beberapa masalah dalam melaksanakan pembinaan. Di samping waktu yang memang tidak banyak untuk memberikan pembinaan, guru tidak mempunyai bank soal yang cukup untuk membantu siswanya dalam belajar.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, khususnya lomba cerdas cermat agama (CCA, PASIUM, MTQ, MAPSI)
1. Mencari sumber materi yang cukup
ada beberapa buku rujukan yang baik untuk dijadikan sumber materi. Antara lain seri pendidikan agama islam dari Haryono, dan pintar agama islam karangan Atha Zhafran.
2. Guru harus mempunyai ringkasan materi yang lengkap
CCA merupakan lomba yang diperuntukkan segala jenjang, baik SD, SMP, maupun SMA. Hal ini perlu kejelian dari pendamping lomba. Buku - buku kumpulan materi agama terkadang terlalu dalam untuk salah satu jenjang. Maka, setelah mendapatkan sumber materi tersebut, guru harus membuatkan ringkasan materi esensial bagi siswanya. Hal ini adalah kunci keberhasilan siswa dalam menjalani lomba. Materi yang terlalu luas akan malah membebani siswa dalam belajar.
3. Belajar dari dasar
Secara umum, materi agama terdiri dari : Rukun Islam, Rukun Iman, Sejarah kebudayaan Islam, dan Fiqih. Rukun Iman dan Rukun Islam adalah materi pokok yang harus dikuasai seorang peserta lomba CCA. Bukan hanya hafal apa saja yang menjadi rukun iman dan rukun islam, melainkan apa yang terkandung di dalamnya. Misalnya :
- salah satu rukun iman adalah iman kepada Allah, maka peserta lomba minimal harus tahu sifat wajib dan mustahil Allah, serta asmaul khusna beserta artinya. Ini wajib.
silahkan dijabarkan sendiri untuk poin yang lain......
4. Metode Ulangan RS (Ringkasan - Soal)
Saya menyebutnya metode ulangan RS.
Ringkasan - Soal, maksudnya adalah siswa diberikan ringkasan materi kemudian diberikan soal yang sesuai dengan ringkasan yang diterimanya. Potong - potong materinya, jangan minta anak untuk mempelajari semuanya sekaligus. Akan lebih bermanfaat jika berjenjang. Pertemuan pertama dan kedua Rukun Iman kemudian pertemuan ketiga dan keempat rukun Islam dst.
Soal yang diberikan minimal 50. Pada saat pembinaan biasakan anak diberikan waktu sepertiga atau seperempat dari jumlah soalnya. Misalnya 50 soal, maksimal anak mengerjakan 15 menit. Hal ini sangat berguna karena anak akan terbiasa cermat dan cepat dalam menjawab soal secara benar.
Soal tidak harus selalu ditulis dengan bentuk pilihan ganda atau isian singkat, namun bisa secara lisan seperti mencongak. Untuk sekali waktu, ketiklah soal itu di power point kemudian anak menjawab secara lisan dan batasi waktunya. Atau alternatifnya adalah dengan membuat kartu - kartu soal.
5. Rekap soal lomba
Pekerjaan seorang pembina lomba, tidak hanya sebelum lomba itu dilaksanakan. Namun berlanjut pada saat lomba berlangsung dan setelah lomba itu dilaksanakan. Jika lomba dilaksanakn dengan babak tertulis kemudian cepat tepat, maka anda minimal harus menanyakan soal apa yang sulit saat soal tertulis kepada anak kemudian direkap. Saat babak cepat tepat, maka anda minimal juga menulis materi soal yang keluar di babak tersebut namun belum anda ajarkan. Cari kekurangan pada siswa anda, cek jawabannya yang salah di babak tersebut kemudian evaluasi untuk lomba di event berikutnya.
6. Ikuti lomba secara berjenjang
Lomba CCA selain diadakan oleh dinas pendidikan juga sering diadakan oleh depag. Bahkan sekolah - sekolah yang berbasiskan yayasan islam secara rutin mengadakan lomba CCA. Rekap event tersebut, kemudian ikuti seluruhnya. Jika tidak memungkinkan untuk mengikuti seluruhnya, maka harus jeli memilih event yang berpeluang mendatangkan juara.
7. Kaderisasi tim CCA
Mencapai lebih mudah daripada menjaga. Prestasi yang telah dicapai di tahun ini harus dipertahankan atau diperbaiki di tahun berikutnya. Maka dengan "fitrah" siswa yang naik kelas, maka kaderisasi sangat dibutuhkan untuk menjaga prestasi yang telah diraih. Usahakan kirimkan dua tim dalam satu lomba. Tim pertama adalah unggulan dan tim kedua adalah cadangannya untuk tahun depan. Ini juga bisa disiasati dengan mengirimkan tim putra dan tim putri. Selain mengkaderkan tim, hal ini adalah jalan untuk memberikan pengalaman bertanding pada tim cadangan agar mampu secara bertahap menggantikan tim unggulan.
Ini adalah hal yang pernah kami lakukan di SD Muhammadiyah Sleman. Alhamdulillah, memang belum banyak piala yang kami dapatkan, namun hal ini adalah ikhtiar kami dalam melayani siswa dan meningkatkan kualitas kami pribadi.
semoga bermanfaat
Lomba mata pelajaran adalah salah satu media untuk menunjang proses belajar siswa. Bahkan juga guru. Lomba mata pelajaran juga mampu meningkatkan kompetensi siswa dan guru secara bersamaan. Guru meningkatkan kompetensi agar mampu membimbing siswanya, sedangkan siswa tentunya mendapatkan kompetensi yang "lebih" disebabkan materi tambahan yang dia dapatkan selama pembinaan lomba.
Namun, terkadang guru mengalami beberapa masalah dalam melaksanakan pembinaan. Di samping waktu yang memang tidak banyak untuk memberikan pembinaan, guru tidak mempunyai bank soal yang cukup untuk membantu siswanya dalam belajar.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, khususnya lomba cerdas cermat agama (CCA, PASIUM, MTQ, MAPSI)
1. Mencari sumber materi yang cukup
ada beberapa buku rujukan yang baik untuk dijadikan sumber materi. Antara lain seri pendidikan agama islam dari Haryono, dan pintar agama islam karangan Atha Zhafran.
2. Guru harus mempunyai ringkasan materi yang lengkap
CCA merupakan lomba yang diperuntukkan segala jenjang, baik SD, SMP, maupun SMA. Hal ini perlu kejelian dari pendamping lomba. Buku - buku kumpulan materi agama terkadang terlalu dalam untuk salah satu jenjang. Maka, setelah mendapatkan sumber materi tersebut, guru harus membuatkan ringkasan materi esensial bagi siswanya. Hal ini adalah kunci keberhasilan siswa dalam menjalani lomba. Materi yang terlalu luas akan malah membebani siswa dalam belajar.
3. Belajar dari dasar
Secara umum, materi agama terdiri dari : Rukun Islam, Rukun Iman, Sejarah kebudayaan Islam, dan Fiqih. Rukun Iman dan Rukun Islam adalah materi pokok yang harus dikuasai seorang peserta lomba CCA. Bukan hanya hafal apa saja yang menjadi rukun iman dan rukun islam, melainkan apa yang terkandung di dalamnya. Misalnya :
- salah satu rukun iman adalah iman kepada Allah, maka peserta lomba minimal harus tahu sifat wajib dan mustahil Allah, serta asmaul khusna beserta artinya. Ini wajib.
silahkan dijabarkan sendiri untuk poin yang lain......
4. Metode Ulangan RS (Ringkasan - Soal)
Saya menyebutnya metode ulangan RS.
Ringkasan - Soal, maksudnya adalah siswa diberikan ringkasan materi kemudian diberikan soal yang sesuai dengan ringkasan yang diterimanya. Potong - potong materinya, jangan minta anak untuk mempelajari semuanya sekaligus. Akan lebih bermanfaat jika berjenjang. Pertemuan pertama dan kedua Rukun Iman kemudian pertemuan ketiga dan keempat rukun Islam dst.
Soal yang diberikan minimal 50. Pada saat pembinaan biasakan anak diberikan waktu sepertiga atau seperempat dari jumlah soalnya. Misalnya 50 soal, maksimal anak mengerjakan 15 menit. Hal ini sangat berguna karena anak akan terbiasa cermat dan cepat dalam menjawab soal secara benar.
Soal tidak harus selalu ditulis dengan bentuk pilihan ganda atau isian singkat, namun bisa secara lisan seperti mencongak. Untuk sekali waktu, ketiklah soal itu di power point kemudian anak menjawab secara lisan dan batasi waktunya. Atau alternatifnya adalah dengan membuat kartu - kartu soal.
5. Rekap soal lomba
Pekerjaan seorang pembina lomba, tidak hanya sebelum lomba itu dilaksanakan. Namun berlanjut pada saat lomba berlangsung dan setelah lomba itu dilaksanakan. Jika lomba dilaksanakn dengan babak tertulis kemudian cepat tepat, maka anda minimal harus menanyakan soal apa yang sulit saat soal tertulis kepada anak kemudian direkap. Saat babak cepat tepat, maka anda minimal juga menulis materi soal yang keluar di babak tersebut namun belum anda ajarkan. Cari kekurangan pada siswa anda, cek jawabannya yang salah di babak tersebut kemudian evaluasi untuk lomba di event berikutnya.
6. Ikuti lomba secara berjenjang
Lomba CCA selain diadakan oleh dinas pendidikan juga sering diadakan oleh depag. Bahkan sekolah - sekolah yang berbasiskan yayasan islam secara rutin mengadakan lomba CCA. Rekap event tersebut, kemudian ikuti seluruhnya. Jika tidak memungkinkan untuk mengikuti seluruhnya, maka harus jeli memilih event yang berpeluang mendatangkan juara.
7. Kaderisasi tim CCA
Mencapai lebih mudah daripada menjaga. Prestasi yang telah dicapai di tahun ini harus dipertahankan atau diperbaiki di tahun berikutnya. Maka dengan "fitrah" siswa yang naik kelas, maka kaderisasi sangat dibutuhkan untuk menjaga prestasi yang telah diraih. Usahakan kirimkan dua tim dalam satu lomba. Tim pertama adalah unggulan dan tim kedua adalah cadangannya untuk tahun depan. Ini juga bisa disiasati dengan mengirimkan tim putra dan tim putri. Selain mengkaderkan tim, hal ini adalah jalan untuk memberikan pengalaman bertanding pada tim cadangan agar mampu secara bertahap menggantikan tim unggulan.
Ini adalah hal yang pernah kami lakukan di SD Muhammadiyah Sleman. Alhamdulillah, memang belum banyak piala yang kami dapatkan, namun hal ini adalah ikhtiar kami dalam melayani siswa dan meningkatkan kualitas kami pribadi.
semoga bermanfaat
Makasih atas tips nya🥰
BalasHapus