Selasa, September 01, 2020

Hari ke-29_Problem Based Learning Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika


Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Pada dasarnya pendidikan diselenggarakan sejak adanya manusia di dunia ini, karena kelak pendidikan menjadi pusat perhatian manusia dan kebutuhan bagi manusia. Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan ini yang memegang peranan penting sehingga suatu negara dapat mencapai sebuah kemajuan dalam teknologinya, jika pendidikan dalam negara itu baik kualitasnya. Tinggi rendahnya kualitas pendidikan dalam suatu negara dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari siswanya, pengajarnya, sarana prasarananya maupun dari faktor lingkungannya.

Standar Isi Tahun 2006 menyatakan bahwa tujuan pembelajaran matematika adalah: (1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efesien, dan tepat dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; (3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; dan (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, prihatin, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan permasalahan (BSNP, 2006).
Pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi yang baru. Pemecahan masalah tidak sekedar sebagai bentuk kemampuan menerapkan aturan-aturan yang telah dikuasai melalui kegiatan-kegiatan belajar terdahulu, melainkan lebih dari itu, merupakan proses untuk mendapatkan aturan pada tingkat yang lebih tinggi (Hardini dan Puspitasari, 2012).
Berbeda halnya dengan kenyataan di lapangan, dalam proses pembelajaran di dalam kelas siswa lebih banyak mendengar dan menulis, menghafal rumus, lalu memperbanyak mengerjakan soal dengan menggunakan rumus yang sudah dihafal, tetapi tidak ada usaha untuk memahami dan mencari makna yang sebenarnya tentang tujuan pembelajaran matematika tersebut dan menyebabkan isi pelajaran sebagai hafalan sehingga siswa tidak memahami konsep yang sebenarnya. Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya suatu pembelajaran dengan model atau metode tertentu yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa, dapat melibatkan siswa secara aktif, dan siswa dapat menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya untuk mengkonstruk pengetahuan yang baru, sehingga dapat menarik minat siswa dan menyenangkan. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah Problem Based Learning(PBL).
Model PBL adalah model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan atau kemampuan yang dibutuhkan pada era globalisasi dan reformasi saat ini dimana siswa dihadapkan suatu masalah nyata yang bertujuan melatih kemampuan siswa untuk memecahkan masalah dan berpikir kritis serta mendapatkan pengetahuan baru dari pemecahan masalah yang dihadapi. Ciri yang paling utama dari model pembelajaran PBL yaitu dimunculkannya masalah pada awal pembelajarannya. Langkah – langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL adalah pengajuan masalah autentik, pengorganisasian siswa, penyelidikan mandiri dan diskusi, menyampaikan/mengomunikasikan hasil diskusi dan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Model pembelajaran PBL ini memberikan pengalaman yang berbeda dalam proses pembelajaran. Siswa yang mulanya bergantung pada guru menjadi lebih aktif karena belajar dalam kelompok dengan bantuan pertanyaan / masalah yang kontekstual dan otentik. Siswa juga belajar untuk berkolaborasi dengan teman sehingga mengubah stigma bahwa pembelajaran selalu berpusat pada guru. Tujuan utama dari pembelajaran dengan model pembelajaran PBL adalah meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.


harikeduapuluhsembilan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar