Setelah dua hari menjadi guru pendamping dan penilai untuk seleksi guru baru SD Muhammadiyah Sleman, banyak hal yang saya dapatkan. Mulai dari menemani membuat materi, sharing kesulitan mengajar, dan menilai pembelajaran yang dilakukan para calon guru baru di SD kami.
Mungkin ini lanjutan dari post saya sebelumnya tentang menilai kompetensi guru baru beberapa waktu yang lalu. Setelah melaksanakan penilaian, ternyata ada beberapa hal baru yang dapat saya sarankan kepada calon teman - teman saya.
1. Berani. Seorang guru harus sangat berani. Berani dalam hal yang baik. Berani bertatap muka lebih banyak dengan siswa, berani mengambil tantangan yang diberikan dengan mengajar tanpa persiapan terlebih dahulu, berani berinteraksi dengan siswa, dan lain - lain. Anggaplah ini sebagai mikroteaching yang gratis. Terlepas dari anda akan diterima atau tidak di sekolah yang membuka lowongan, namun ini pengalaman berharga bagi anda. Jika anda memang belum pernah sama sekali mengajar secara klasikal. Buktikan ya, teori yang anda dapat selama perkuliahan tidak akan berguna sama sekali kalau anda tidak mempunyai pengalaman yang memadai. Beranilah mencoba! Lihatlah hasilnya! Perbaiki kekurangannya! You'll be the best teacher
2. Kuasai materi. Khusus untuk pembelajaran dengan kurikulum 2013 yang kami terapkan, ternyata sangat tidak mungkin hanya mengajar di satu muatan saja. Apalagi anda bukanlah jurusan PGSD yang memang sudah terbiasa dengan pembelajaran tematik (menguasai lebih dari satu muatan pelajaran). Pada prakteknya, beberapa guru stag dengan materi yang merupakan "jatah" mikroteachingnya, yang telah disusun sebelumnya. Ketika waktu habis, blank.....
Padahal dengan kemampuan yang anda miliki seharusnya anda bisa menambah materi sendiri secara spontan saja (walaupun memang lebih baik dipersiapkan). Minimal, anda berkenan untuk memberikan tambahan latihan atau pengulangan materi yang selanjutnya. Saya kira tidak sulit bagi anda dalam waktu 5 sampai 10 menit menyusun 10 soal yang baru. Tulis saja di papan tulis kemudian minta anak mengerjakan. Itu hal yang sangat positif. Anak akan merasa lebih baik dengan ditemani soal dan aktivitas bermakna, dari pada anda malah mengambil posisi untuk berceramah atau mengulang materi yang baru anda ajarkan.
3. Siap ambil kesempatan. Sebuah lowongan pekerjaan biasanya terdapat beberapa pilihan jabatan. Sekiranya memang anda mampu untuk mengemban amanah itu. Ambil. Hajar saja. Lihat hasilnya nanti. Buktikan bahwa anda bisa. Misalnya anda ditawari untuk menjadi guru freelance di sebuah sekolah, tapi ada peluang untuk menjadi guru tetap. AMBIL secepatnya. Jika memang memungkinkan. Kesempatan tidak datang dua kali. Jangan menyesal di kemudian hari.
4. Berikanlah (siapkanlah) beberapa penghargaan untuk siswa. Anak sangat senang dengan hadiah. Itu sifat alami mereka. Manfaatkanlah sifat tersebut untuk meminta mereka melakukan sesuatu. Siapkanlah beberapa barang yang unik (yang cocok dengan usia siswa) untuk siswa dengan nilai terbaik, siswa teraktif, dan siswa tercepat. Itu hanya contoh saja. Tidak harus mahal. Siapkanlah hadiah itu untuk putra dan putri.Bedakan saja corak/warnanya. Biarkan mereka memilih sendiri hadiahnya. Lihatlah, semangat mereka akan berlipat ganda ketika melihat ada hadiah yang menanti mereka.
5. Jangan takut dibandingkan dengan guru lama. Jelas, guru lama akan mempunyai efek yang sangat besar bagi siswa. Anda berteriak - teriak dengan volume terkeras anda akan kalah dengan tatapan mata guru lama. Karena siswa anda sudah kenal dengan para guru lama. Yakinkan diri anda sendiri, bahwa anda hanya akan beberapa hari disebut sebagai guru baru. Secepat - cepatnya anda harus dianggap guru lama. Jelas, itu butuh usaha yang tidak sedikit. Tapi yakinlah bahwa anda bisa, sehingga percepatan itu terlihat nyata.
Ayo, para [Calon] Guru, ukirlah prestasimu!
Buktikan bahwa Anda adalah pribadi yang unggul, berani, dan meyakinkan.
Dunia nyata bagi para lulusan sarjana adalah waktu setelah anda menerima ijazah.
Ingatlah itu!!
Selamat datang di kenyataan!!
Semangat!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar